Thursday, 10 July 2025
Education

PAMA Safe School: Ajak Guru Jadi Pahlawan Keselamatan

PT Pamapersada Nusantara (PAMA) mendorong guru-guru SMK untuk menjadi Pahlawan Keselamatan di lingkungan sekolah. Inisiatif ini diimplementasikan melalui program PAMA Safe School yang digelar di Tuban, Jawa Timur. Dalam program tersebut, para guru mengikuti pelatihan langsung terkait pertolongan pertama serta menjadi Junior Instructor melalui skema Training of Trainer (ToT) yang berlangsung selama 10 hari, dari 1 hingga 10 Juli 2025.

CSR Department Head PAMA, Maidi Irvan, menyampaikan bahwa program ini merupakan bentuk komitmen perusahaan dalam mendukung peningkatan kesadaran keselamatan di dunia pendidikan.

“Kami ingin guru-guru ini jadi agen perubahan di sekolah. Karena keselamatan bukan cuma urusan pabrik atau tambang, tapi harus dimulai sejak dini dari bangku sekolah,” ujar Maidi dalam keterangannya, dikutip Selasa (22/7).

PAMA SAFE School yang merupakan akronim dari Safety, Active, Fit, and Ecofriendly School adalah sebuah inisiatif pendidikan yang mengintegrasikan budaya keselamatan kerja, gaya hidup aktif dan sehat, serta kepedulian terhadap lingkungan dalam aktivitas harian siswa dan sekolah. Melalui pelatihan ini, guru-guru SMK dipersiapkan sebagai champion K3LH di sekolah, sekaligus sebagai ujung tombak edukasi berkelanjutan di lingkungan sekolah mereka masing-masing.

Pelatihan ini diikuti 18 guru dari 17 SMK mitra binaan PAMA. Mereka tak hanya duduk manis mendengar teori, tapi juga praktik langsung, ikut simulasi lapangan, hingga diuji kompetensinya oleh asesor tersertifikasi LSP PAMA. Hasilnya, semua peserta lulus dan pulang dengan sertifikat kompetensi resmi. Ketua LSP PAMA, Priyo Hariyanto, menyampaikan bahwa sertifikasi tersebut penting dilakukan agar para guru tidak hanya menguasai teori, tetapi juga mampu mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

“Sertifikasi ini penting supaya guru tak hanya mengajarkan teori, tapi juga terampil secara praktik dan terstandarisasi. Mereka bisa melatih siswa dan menularkan budaya safety yang positif di sekolah,” ujar Priyo.

Share this article: